Jumat, 12 Maret 2010

Logam Berat Kadmium

Kadmium merupakan logam berat yang bersifat toksik bagi sebagian besar organisme. Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis.Pada tumbuhan, kadmium dapat menghambat pertumbuhan dengan menginduksi terjadinya oksidasi sitokinin oleh sitokinin oksidase sehingga aktivitas sitokinin terhenti serta mempengaruhi aktivitas enzim peroksidase yang berperan dalam berbagai fungsi seluler. gejala toksisitas kadmium ditunjukkan dengan adanya klorosis, kerusakan anatomi, morfologi dan fisiologi pada akar dan taruk.Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn). Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion logam berat lainnya seperti timbal. Sifat kadmium yang akumulatif pada suatu jaringan organisme serta sulit terurai menyebabkan tingginya kandungan logam-logam tersebut pada organismeDi dalam lingkungan perairan, Kadmium jumlahnya sedikit (trace element). Proporsi kecil Kadmium ditemukan berada dalam bentuk ion Cd2+, dan sebagian besar berada dalam bentuk senyawa kompleks bersama ion Cl. Menurut Kirk-Orthmer (1978, hal:394), Kadmium merupakan elemen kimia yang relatif jarang ditemukan secara bebas di alam, tetapi lebih sering selalu di dalam bentuk senyawa. Hampir semua Kadmium yang diproduksi diperoleh dari hasil peleburan dan pemurnian logam seng yang biasanya memiliki kandungan Kadmium sebesar 0,2 – 0,3 %.Adanya senyawa kimia pada air, khususnya logam berat, dapat bersifat toksik pada ikan. Efek toksik di dalam lingkungan terutama tergantung pada besarnya konsentrasi zat dan lamanya waktu persentuhan. Secara lengkap faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas suatu zat adalah suhu, DO, pH, dan garam-garam yang terlarut dalam air. Beberapa zat toksik dapat mengganggu sistem transportasi yang diatur oleh ATP pada membran sel. Adanya gangguan tersebut menyebabkan terhambatnya mekanisme transpor aktif Na+/K+ yang diaktivasi oleh ATP, sehingga menyebabkan akumulasi ion Na+ di dalam sel. Akumulasi ion Na+ yang diikuti oleh arus air yang memasuki sel dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan (Palar, 1994, hal:56).
Zat toksik dapat terakumulasi di dalam organ sehingga menyebabkan kerusakan sel. Sehingga dengan adanya gangguan tersebut mengakibatkan mekanisme transpor aktif Na+/K+ yang diaktivasi oleh ATP menjadi terhambat, dan kemudian dapat menyebabkan akumulasi ion Na+ di dalam sel. Apabila akumulasi ion Na+ yang diikuti oleh arus air yang memasuki sel yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan ini tidak terkontrol, maka dapat pula berakibat lebih jauh menyebabkan mortalitas.

Sumber:http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/kadmium/
http://www.sith.itb.ac.id/abstract/s2/Pengaruh%20Kadmium%20pada%20pertumbuhan- Samsu-S2.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kadmium

Rizka Afriani (H1E109034)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar